Cerita Legenda Bukit Ngonang Terbaru 2017
ads
Cerita Rakyat Nusantara Dongeng asal mula terciptanya Bukit Ngonang
Kisah Cinta Terlarang Yang Menjadi Suatu bagian dari legenda .Cerita Legenda terbaru hari ini,menceritakan asal-usul terciptanya Bukit Ngonang,
Hatta, akibat
serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh kerajaan dari Pulau Jawa, akhirnya,
kerajaan yang berdiri dengan megah di Palembang pun hancur porak poranda. Dan
sebelum jatuh ke tangan musuh, dengan arif, sang Raja meminta ketiga
anak-anaknya untuk menyingkir dari istana dengan membawa bekal secukupnya. kumpulan kisah legenda selalu update
Dengan perasaan tak menentu, Pangeran
Ngondang, Pangeran’ Ngonang dan si bungsu yang jelita Ngunti Komala Sari
mendengarkan petuah terakhir sang ayahanda yang mengatakan; “Ingat, jangan
sekali-kali berhenti sebelum kapal yang kalian kemudikan berhenti dengan
sendirinya. Jika sudah berhenti, maka, di situlah kehidupan baru kalian
dimulai!”
Setelah menghaturkan
sembah bakti untuk yang terakhir kalinya, maka, perjalanan panjang ketiganya
pun dimulai. Entah berapa lama ketiganya melayari sungai, hingga akhirnya,
kapal pun berhenti kibat tersangkut batu cadas di sebuah Jaerah di Sungai Rawas
yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sukomoro.
Ketiganya langsung turun dan memulai kehidupan baru. Si
sulung, Pangeran Ngondang lebih memilih untuk bertapabrata diatas batu di tepi
sungai, Pangeran Ngonang lebih suka berburu rusa di hutan, sedang Ngunti, si
bungsu nan jelita dan memiliki rambut yang indah, panjang dan hitam sampal ke
tumitnya, sehari-hari selalu menenun kain songket.cerita misteri terbaru
Hari demi hari dilalui oleh ketiga bersaudara itu dengan
damai. Hingga suatu peristiwa terjadi pada Pangeran Ngonang ketika ia sedang
berburu di tengah hutan di tepi Sungai Batanghari, jambi. Betapa tidak, dari
kejauhan ia melihat dara nan jelita sedang asyik mandi.
Sekali ini, Pangeran Ngonang pun jatuh cinta pada pandangan
pertama. Ketika birahi asmara mulal merasuki jiwanya, mendadak, ia sadar bahwa
dirinya sedang dalam pengasingan. Namun, cinta mengalahkan segalanya. Pangeran
Ngonang berjanji pada dirinya tetap akan berusaha meminang sang putri yang kini
sedang asyik mandi di sana....
“Bagaimana pun caranya, Si jelita itu harus menjadi
isteriku,” demikian gumamnya.
Seiring dengan hilangnya sang putri yang kembali ke istana
bersama dengan para inang pengasuhnya, Pangeran Ngonang pun tersenyum sendirian.
Ya .. - jalan yang terbaik adalah meminta pertolongan pada Tuhan Seru Sekalian
Alam.kisah mistik 2017
Setelah sejenak merenung dan mempertimbangkannya
masak-masak, Pangeran Ngonang pun mencari tempat yang dianggapnya tepat untuk
melakukan tapabrata. Di dalam salah satu relung gua yang ada di tengah hutan,
ia pun mulai menyatukan cipta, rasa dan karsanya. Berbagai cobaan yang
menyeramkan sampai yang membangkitkan birahi, berhasil diatasinya.
Ketika genap 40 hari, diiringi dengan suara angin puting
beliung dan guntur yang sambung menyabung serta Iebatnya hujan yang seolah
hendak merendam bumi
tampak di depannya seorang kakek yang memberinya selembar
kain songket berwarna hitam sambil berkata; “jemur kain keramat ini selama
tujuh hari tujuh malam, dan jangan sekali-kali diangkat walau apapun yang
terjadi.”
Cerita Rakyat Kisah Cinta Terlarang Bukit Ngonang
“Sudah itu, berikan kain keramat ini sebagal mahar perkawinanmu.
Di saat sang putri menyentuh kain ini, maka,ia akan mabuk kepayang. Oleh karena
itu, engkau sendiri yang harus memberikan kain songket keramat ini kepada calon
istrimu,” imbuh sang kakek yang lama kelamaan hilang dari pandangan.
Dengan perasaan gembira yang tak terkira, Pangeran Ngonang
pulang dan menjemur kain songket keramat itu di depan pondoknya. Setelah itu,
tanpa meninggalkan pesan barang sepatah pun kepada kakak dan adiknya, Ia pun
kembali ke hutan untuk berburu.
Tampaknya, takdir berkehendak lain, pada hari keenam, hujan
turun dengan Iebatnya. Dan tanpa berpikir panjang, Ngunti Komala Sari pun
mengangkat kain songket keramat itu. Dan apa yang terjadi? Sejak itu, tanpa
sadar, Ngunti Komala Sari jatuh cinta pada Pangeran Ngonang, begitu juga
sebaliknya, ia melihat sang adik adalah putri raja jambi yang selama ini ada
dalam hatinya itu.
Perbuatan itu, akhirnya, berhasil diketahui oleh si sulung,
Pangeran Ngondang. Hatinya amat geram. Ia benar-benar merasa terpukul. Dan
untuk memisahkan, tak ada cara kecuali harus membunuh salah satu di antara
keduanya. Dan rencana pembunuhan pun disusun.
Di suatu siang, Pangeran Ngondang mengajak adiknya Pangeran
Ngonang untuk menjala ikan di Sungal Rawas ketika sang adik sedang asyik
menebarkan jalanya, tiba-tiba, sang kakakmenusuk bahu adiknya dengan sebilah
keris yang telah clipersiapkan sebelumnya. Ajaib, alih-alih luka, keris
tersebut malahan patah menjadi dua.
Mengetahui sangkakak hendak membunuhnya, sang adik pun
bertanya dengan nada heran; ‘Mengapa kakak hendak membunuhku? Dan apa salahku?”
“Engkau telah jatuh cinta kepada adik kandungmu sendiri,
karena itulah aku ingin membunuhmu,” sahut sang kakak dengan suara gemetar karena
menahan amarah dan malu yang teramat sangat. jawaban sang kakak bak Guntur yang menyambar di siang
bolong.
Sontak, Pangeran Ngonang pun terdiam ... perlahanlahan kesadarannya pun
mulai merasuk benak dan hatinya.Ini semua adalah kesalahannya karena tidak
memberitahu kepada kakak dan adiknya bahwa dirinya mendapatkan kain Songket
keramat dan sang kakek sebagai mahar perkawinannya sekaligus sebagai pekasih agar putri raja iambi yang belum
dikenalnya mau menerima pinangannya begitu tangannya menyentuh kain tersebut.
Dongeng Rakyat Asal Mula Terciptanya Bukit Ngonang
Nasi sudah menjadi bubur. Sang adik, Ngunti Komala Sari
telah terkena pengaruh dan gaib yang ada pada kain Songket hitam pemberian si
kakek misterius itu. Oleh sebab itu, dengan terbata-bata, Pangeran Ngonang pun berkata kepada kakanya; KaIau kakak tetap ingin
membunuhku, maka, tusuk siku tangan kiriku dengan kerisku sendiri”
Agar terhindar dari aib yang Iebih besar dan memalukan,
akhirnya, dengan tekad yang bulat, Pangeran Ngondang pun membunuh adiknya
dengan cara seperti yang diberitahukan Pangeran Ngonang.
Tetapi apa lacur, ketika pembunuhan itu terjadi, tanpa
diduga, Si bungsu, Ngunti Komala Sari lewat karena hendak mencuci beras di
sungai. Mengetahui kekasihnya terbunuh, maka, ia pun langsung melompat untuk
menolongnya.
Tetapi apa daya, bebatuan yang licin membuat Ia terjatuh dan
kepalanya terbentur oleh batu-batu besar yang banyak berserak di sungal itu —-
akibat kehabisan darah, Ngunti Komala Sari pun meninggal.
“Jangan tinggalkan aku bawalah aku bersamamu”, hanya
kata-kata itu yang diucapkan oleh Ngunti Komala Sari sebelum Ia meninggalkan
dunia nan fana ini. Pengaruh gaib kain songket hitam itu, ternyata, begitu kuat
merasuk dalam jiwanya. Sehingga, sampai ajal menjemput, Ia tak pernah sadar
bahwa pemuda yang dicintainya itu tak lain adalah kakak kandungnya sendiri..
Tutur yang sampai sekarang masih berkembang di tengah-tengah
masyarakat
Baca Juga;
membuat penduduk Dusun Sukomoro menamakan bukti tempat
peristiwa tersebut berlangsung dengan nama Bukit Ngonang. Bahkan, makam kedua
kakak beradik yang meninggal akibat cinta terlarang itu, sampai sekarang masih
ada di atas bukit tersebut. Tak hanya itu, keris yang digunakan untuk membunuh
Pangeran Ngonang pun masih tersimpan dengan rapih di rumah salah seorang warga
yang mendapatkannya lewat mimpi. Sampai tulisan ini diturunkan, pada
malam-malam tertentu, banyak orang datang untuk mendapatkan kain songket hitam
nan keramat itu.itulah cerita rakyat nusantara dongeng asal mula bukit ngonang
advertisement
Loading...
loading...